Videonya viral hingga ditonton anak-anak
Fauzi mengatakan, pertunjukan wayang diadakan setiap Minggu mulai pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB, terkadang bisa sampai waktu Maghrib.
Sebelum memulai pertunjukan, mereka menyiapkan panggung dan batang pohon pisang untuk digunakan sebagai tempat wayang.
Usai viral, Fauzi mengaku banyak warga dari luar desa dan kecamatan ikut menonton, termasuk di antaranya anak-anak.
"Sampai nggak muat di dalam rumah dan harus nonton dari depan latar ada, emperan, terus dari belakang sawah pun ada," pungkasnya.
Menurut Fauzi, selain karena viral, banyak anak-anak yang menonton pertunjukan wayang karena merasa bahwa ini adalah pertunjukan yang unik dan langka. Pasalnya, di desanya jarang ada anak kecil dan remaja yang suka wayang.
Baca juga: Memusnahkan Wayang
Berawal dari hiburan sore
Tangkapan layar rumah kosong tepi sawah yang jadi tempat pertunjukan wayang kulit viral di media sosial.
Juru kamera sekaligus pengelola akun TikTok @kiajengdalangadi24, Fauzi menceritakan, pertunjukan wayang ini awalnya merupakan hiburan bagi dia dan teman-temannya di kala sore.
Rumah kosong yang kini dijadikan lokasi pertunjukan wayang sebelumnya adalah tempat mereka sering berkumpul.
Mereka menghabiskan waktu menonton pagelaran wayang sederhana yang didalangi oleh Adi.
"Ini aslinya tempatnya pemerintah kayak gubuk, nganggo sore hari itu saya sama Mas Adi sering ke sini menikmati sore hari, anak muda nyore gitu. Si Adi dalang wayangan," ujarnya, kepada Kompas.com, Sabtu (19/10/2024).
Fauzi mengatakan, saat itu tidak ada yang menonton pertunjukan wayang selain dia dan teman-temannya.
Namun, pada minggu depannya, rumah kosong yang awalnya sepi itu mulai diramaikan oleh anak-anak kecil dan orang dewasa, bahkan ada yang merekam jalannya pertunjukan tersebut dan mengunggahnya ke TikTok.
Berangkat dari situ, Fauzi, Adi, dan Rizky berinisiatif membuat akun @kiajengdalangadi24.
Baca juga: Napak Tilas Wayang Orang
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Sepertinya Anda menyalahgunakan fitur ini dengan menggunakannya terlalu cepat. Anda dilarang menggunakan fitur ini untuk sementara.
Jika Anda merasa ini tidak melanggar Standar Komunitas,
KOMPAS.com - Pertunjukan wayang sudah jarang ditemui di daerah maupun di kota-kota. Oleh karena itu, pemandangan unik di sebuah rumah kosong di tepi sawah di Wonogiri, Jawa Tengah ini cukup langka.
Ya, pertunjukan wayang yang dilakukan oleh dalang remaja itu ramai didatangi warga, terutama anak-anak dan remaja.
Hal itulah yang sedang dilakukan oleh Adi Susanto, Fauzi Ardiansyah, dan Rizky Ramadhani, tiga remaja kelahiran 2008 asal Wonogiri, Jawa Tengah.
Mereka membuat sebuah pertunjukan wayang kulit di sebuah rumah kosong di Desa Sambirejo, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah yang ditonton oleh orang dewasa hingga anak-anak.
Pertunjukan ini mereka siarkan langsung lewat akun TikTok @kiajengdalangadi24 dan sempat viral pada awal Oktober lalu.
"Usai viral, pertunjukan wayang kulit di rumah kosong sekarang mulai ramai penonton," tulis akun Instagram @kulturdomes*** (16/10/2024).
Baca juga: Ramai soal Bandara di Malaysia Pasang Wayang di Papan Selamat Datang, dari Mana Asal Wayang?
Videonya viral hingga ditonton anak-anak
Fauzi mengatakan, pertunjukan wayang diadakan setiap Minggu mulai pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB, terkadang bisa sampai waktu Maghrib.
Sebelum memulai pertunjukan, mereka menyiapkan panggung dan batang pohon pisang untuk digunakan sebagai tempat wayang.
Usai viral, Fauzi mengaku banyak warga dari luar desa dan kecamatan ikut menonton, termasuk di antaranya anak-anak.
"Sampai nggak muat di dalam rumah dan harus nonton dari depan latar ada, emperan, terus dari belakang sawah pun ada," pungkasnya.
Menurut Fauzi, selain karena viral, banyak anak-anak yang menonton pertunjukan wayang karena merasa bahwa ini adalah pertunjukan yang unik dan langka. Pasalnya, di desanya jarang ada anak kecil dan remaja yang suka wayang.
Baca juga: Memusnahkan Wayang
Mendapat penghasilan dari pertunjukan wayang
Selama satu bulan melakukan live pertunjukan wayang di TikTok, kini mereka sudah mendapatkan penghasilan.
Fauzi mengatakan, uang hasil live itu mereka gunakan untuk membeli pakaian dan keperluan wayang. Sebab, selama ini wayang yang mereka gunakan untuk pertunjukan adalah barang sewaan.
"Nyewa ke teman saya itu Rp 100.000-Rp 200.000. Biasanya bayarnya Rp 2.000, Rp 15.000 gitu, kalau Rp 200.000 belum mampu, tapi Alhamdulillah pun punya sendiri," ungkap Fauzi.
Selain mendapat penghasilan sendiri, Fauzi mengaku ada orang yang bahkan ingin membantu Adi untuk melanjutkan pendidikannya kembali.
"Awalnya Mas Adi itu hanya lulus sampai SD, terus semenjak viral ini ada yang mau nyekolahin sampai paket SMP, mau lanjut sekolah lagi," tambahnya.
Terlepas dari itu, Fauzi berharap ke depannya ada yang berbaik hati untuk memperbaiki rumah kosong tempat pagelaran wayang. Pasalnya, kondisi rumah itu kini mulai memprihatinkan.
"Aslinya sudah tidak layak pakai, genteng sudah tinggah separuh, terus temboknya mau rubuh, kayu-kayu di genteng itu mau jatuh juga," imbuhnya.
Baca juga: Transformasi Wayang sebagai Tanggapan Perkembangan Zaman
TRIBUNJABAR.ID - Media sosial tengah diramaikan dengan sekelompok remaja yang menggelar pertunjukkan wayang di rumah kosong.
Pertunjukkan wayang yang dilakukan oleh dalang remaja itu didatangi warga, terutama anak-anak dan remaja.
Sosok di balik pertunjukkan wayang itu adalah Adi Susanto, Fauzi Ardiansyah, dan Rizky Ramadhani, tiga remaja kelahiran 2008 asal Wonogiri, Jawa Tengah.
Ketiganya membuat sebuah pertunjukkan wayang kulit di sebuah rumah kosong di Desa Sambirejo, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah.
Pertunjukkan itu pun mereka siarkan langsung melalui akun TikTok @kiajengdalangadi24 dan sempat viral di media sosial.
Berawal dari hiburan sore
Juru kamera sekaligus pengelola akun TikTok @kiajengdalangadi24, Fauzi bercerita, pertunjukkan wayang ini mulanya hiburan baginya dan teman-temannya saat sore hari.
Baca juga: Sosok Sarno Veteran Sebatang Kara yang Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Sumringah Didatangi Pangdam
Rumah kosong yang kini dijadikan lokasi pertunjukkan wayang sebelumnya merupakan tempat mereka sering berkumpul.
Mereka menghabiskan waktu menonton pagelaran wayang sederhana yang didalangi oleh Adi.
"Ini aslinya tempatnya pemerintah kayak gubuk, nganggo sore hari itu saya sama Mas Adi sering ke sini menikmati sore hari, anak muda nyore gitu. Si Adi dalang wayangan," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Fauzi menyebut, saat itu tidak ada yang menonton pertunjukkan wayang selain dia dan teman-temannya.
Akan tetapi, pada minggu depannya, rumah kosong yang mulanya sepi itu mulai diramaikan oleh anak-anak kecil dan orang dewasa, bahkan ada yang mereka jalannya pertunjukkan dan mengunggahnya ke TikTok.
Berangkat dari situ, Fauzi, Adi, dan Rizky berinisiatif membuat akun @kiajengdalangadi24.
Fauzi mengatakan, pertunjukan wayang diadakan setiap Minggu mulai pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB, terkadang bisa sampai waktu Maghrib.
Sebelum memulai pertunjukan, mereka menyiapkan panggung dan batang pohon pisang untuk digunakan sebagai tempat wayang.
Usai viral, Fauzi mengaku banyak warga dari luar desa dan kecamatan ikut menonton, termasuk di antaranya anak-anak.
Baca juga: Viral Video Burung Kuau Raja yang Dinyatakan Punah Ditemukan Lagi di Aceh, BRIN Beri Penjelasan
"Sampai nggak muat di dalam rumah dan harus nonton dari depan latar ada, emperan, terus dari belakang sawah pun ada," pungkasnya.
Menurut Fauzi, selain karena viral, banyak anak-anak yang menonton pertunjukan wayang karena merasa bahwa ini adalah pertunjukan yang unik dan langka. Pasalnya, di desanya jarang ada anak kecil dan remaja yang suka wayang.
Selama satu bulan rutin live pertunjukkan wayang di TikTok, kini mereka pun mendapatkan penghasilan.
Fauzi mengatakan, uang hasil itu digunakan untuk membeli pakaian dan keperluan wayang.
Sebab, selama ini wayang yang mereka gunakan untuk pertunjukkan merupakan barang sewaan.
"Nyewa ke teman saya itu Rp 100.000-Rp 200.000. Biasanya bayarnya Rp 2.000, Rp 15.000 gitu, kalau Rp 200.000 belum mampu, tapi Alhamdulillah pun punya sendiri," ungkap Fauzi.
Selain mendapat penghasilan sendiri, Fauzi mengaku ada orang yang bahkan ingin membantu Adi untuk melanjutkan pendidikannya kembali.
"Awalnya Mas Adi itu hanya lulus sampai SD, terus semenjak viral ini ada yang mau nyekolahin sampai paket SMP, mau lanjut sekolah lagi," tambahnya.
Terlepas dari itu, Fauzi berharap ke depannya ada yang berbaik hati untuk memperbaiki rumah kosong tempat pagelaran wayang. Pasalnya, kondisi rumah itu kini mulai memprihatinkan.
"Aslinya sudah tidak layak pakai, genteng sudah tinggah separuh, terus temboknya mau rubuh, kayu-kayu di genteng itu mau jatuh juga," imbuhnya.
Pertunjukan wayang ki Dalang Adi
Adi Susanto atau akrab yang disapa Ki Dalang Adi adalah sosok utama di bali pertunjukan wayang ini.
Adi mengatakan, ketertarikannya terhadap wayang tumbuh dari sang kakek yang juga merupakan dalang.
Saat itu, dia masih duduk di bangku SD.
Sejak kecil, dia sering bermain wayang-wayangan menggunakan kardus dan daun nangka.
"(Belajar dari) mbah saya yang sampai sekarang juga masih ngedalang. Awal ngedalang umur 7 atau 8 tahun tertarik," ujar Adi, saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Sabtu.
Tak hanya mendalang setiap Minggu sore saja, terkadang Adi juga ikut mendalang bersama kakeknya jika ada acara di balai desa.
Ketika ditanya soal cita-cita, Adi menjawab dirinya ingin terus menjadi dalang dan melestarikan budaya Indonesia.
"Dan semoga bisa sukses di masa kelak," lanjutnya.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
TRIBUNJABAR.ID - Media sosial tengah diramaikan dengan sekelompok remaja yang menggelar pertunjukkan wayang di rumah kosong.
Pertunjukkan wayang yang dilakukan oleh dalang remaja itu didatangi warga, terutama anak-anak dan remaja.
Sosok di balik pertunjukkan wayang itu adalah Adi Susanto, Fauzi Ardiansyah, dan Rizky Ramadhani, tiga remaja kelahiran 2008 asal Wonogiri, Jawa Tengah.
Ketiganya membuat sebuah pertunjukkan wayang kulit di sebuah rumah kosong di Desa Sambirejo, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah.
Pertunjukkan itu pun mereka siarkan langsung melalui akun TikTok @kiajengdalangadi24 dan sempat viral di media sosial.
Berawal dari hiburan sore
Juru kamera sekaligus pengelola akun TikTok @kiajengdalangadi24, Fauzi bercerita, pertunjukkan wayang ini mulanya hiburan baginya dan teman-temannya saat sore hari.
Baca juga: Sosok Sarno Veteran Sebatang Kara yang Tinggal di Bekas Kandang Ayam, Sumringah Didatangi Pangdam
Rumah kosong yang kini dijadikan lokasi pertunjukkan wayang sebelumnya merupakan tempat mereka sering berkumpul.
Mereka menghabiskan waktu menonton pagelaran wayang sederhana yang didalangi oleh Adi.
"Ini aslinya tempatnya pemerintah kayak gubuk, nganggo sore hari itu saya sama Mas Adi sering ke sini menikmati sore hari, anak muda nyore gitu. Si Adi dalang wayangan," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Fauzi menyebut, saat itu tidak ada yang menonton pertunjukkan wayang selain dia dan teman-temannya.
Akan tetapi, pada minggu depannya, rumah kosong yang mulanya sepi itu mulai diramaikan oleh anak-anak kecil dan orang dewasa, bahkan ada yang mereka jalannya pertunjukkan dan mengunggahnya ke TikTok.
Berangkat dari situ, Fauzi, Adi, dan Rizky berinisiatif membuat akun @kiajengdalangadi24.
KOMPAS.com - Pertunjukan wayang sudah jarang ditemui di daerah maupun di kota-kota. Oleh karena itu, pemandangan unik di sebuah rumah kosong di tepi sawah di Wonogiri, Jawa Tengah ini cukup langka.
Ya, pertunjukan wayang yang dilakukan oleh dalang remaja itu ramai didatangi warga, terutama anak-anak dan remaja.
Hal itulah yang sedang dilakukan oleh Adi Susanto, Fauzi Ardiansyah, dan Rizky Ramadhani, tiga remaja kelahiran 2008 asal Wonogiri, Jawa Tengah.
Mereka membuat sebuah pertunjukan wayang kulit di sebuah rumah kosong di Desa Sambirejo, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah yang ditonton oleh orang dewasa hingga anak-anak.
Pertunjukan ini mereka siarkan langsung lewat akun TikTok @kiajengdalangadi24 dan sempat viral pada awal Oktober lalu.
"Usai viral, pertunjukan wayang kulit di rumah kosong sekarang mulai ramai penonton," tulis akun Instagram @kulturdomes*** (16/10/2024).
Baca juga: Ramai soal Bandara di Malaysia Pasang Wayang di Papan Selamat Datang, dari Mana Asal Wayang?
Mendapat penghasilan dari pertunjukan wayang
Selama satu bulan melakukan live pertunjukan wayang di TikTok, kini mereka sudah mendapatkan penghasilan.
Fauzi mengatakan, uang hasil live itu mereka gunakan untuk membeli pakaian dan keperluan wayang. Sebab, selama ini wayang yang mereka gunakan untuk pertunjukan adalah barang sewaan.
"Nyewa ke teman saya itu Rp 100.000-Rp 200.000. Biasanya bayarnya Rp 2.000, Rp 15.000 gitu, kalau Rp 200.000 belum mampu, tapi Alhamdulillah pun punya sendiri," ungkap Fauzi.
Selain mendapat penghasilan sendiri, Fauzi mengaku ada orang yang bahkan ingin membantu Adi untuk melanjutkan pendidikannya kembali.
"Awalnya Mas Adi itu hanya lulus sampai SD, terus semenjak viral ini ada yang mau nyekolahin sampai paket SMP, mau lanjut sekolah lagi," tambahnya.
Terlepas dari itu, Fauzi berharap ke depannya ada yang berbaik hati untuk memperbaiki rumah kosong tempat pagelaran wayang. Pasalnya, kondisi rumah itu kini mulai memprihatinkan.
"Aslinya sudah tidak layak pakai, genteng sudah tinggah separuh, terus temboknya mau rubuh, kayu-kayu di genteng itu mau jatuh juga," imbuhnya.
Baca juga: Transformasi Wayang sebagai Tanggapan Perkembangan Zaman
Adi Susanto atau yang akrab disapa Ki Dalang Adi merupak sosok utama di balik pertunjukan wayang ini.
Adi mengungkapkan, ketertarikannya terhadap wayang tumbuh dari sang kakek yang juga merupakan dalang. Saat itu, dia masih duduk di bangku SD. Sejak kecil, dia sering bermain wayang-wayangan menggunakan kardus dan daun nangka.
"(Belajar dari) mbah saya yang sampai sekarang juga masih ngedalang. Awal ngedalang umur 7 atau 8 tahun tertarik," ujar Adi, saat dihubungi secara terpisah oleh Kompas.com, Sabtu.
Tak hanya mendalang setiap Minggu sore saja, terkadang Adi juga ikut mendalang bersama kakeknya jika ada acara di balai desa.
Ketika ditanya soal cita-cita, Adi menjawab dirinya ingin terus menjadi dalang dan melestarikan budaya Indonesia.
"Dan semoga bisa sukses di masa kelak," lanjutnya.
Baca juga: Sanjaya Wayang, Mahabharata, dan Medang
Semarang, Sonora.ID - Siapa yang tak mengenal wayang, menjadi salah satu kesenian khas Indonesia ini sudah di kenal hingga mancanegara.
Keunikannya yang mencirikhaskan Indonesia menjadikan terkenalnya wayang hingga di masa modern seperti saat ini.
Tegal merupakan kota yang berada di Jawa Tengah memiliki banyak sekali tempat wisata yang menjadi destinasi disaat liburan telah tiba, namun taukah Anda ternyata tegal memiliki tempat yang membudayakan wayang?
Konsorsium Rumah Wayang merupakan destinasi wisata yang dapat dikunjungi khususnya pecinta kebudayaan Indonesia. Rumah wayang ini terletak di Jalan Slawi Kulon tepatnya dekat jembatan Lemah Duwur Talang, desa Bengle, Kab. Tegal.
Baca Juga: Indahnya Ramadhan dari Stasiun Tertua di Sumatera Barat
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung untuk mengenal wayang, Konsorsium Rumah Wayang buka dengan jam oprasional Pukul 08:00 hingga 10:00 dan Pukul 15:00 hingga 17:00, dengan membeli tiket masuk seharga Rp. 3.000 saja wisatawan dapat menikmati dan mengenal keragaman wayang.
Dengan memiliki luas 4 x 4 meter ini menyimpan ribuan wayang mulai dari wayang kulit, wayang golek, wayang santri, wayang bambu, wayang kreasi dan wayang–wayang lainnya sehingga wisatawan dapat melihat dan mengabadikan moment dengan berfoto–foto bersama wayang–wayang.
Bagi wisatawan yang sedang berlibur ke Tegal jangan lupa untuk mampir ke rumah wayang untuk menambah ilmu pengetahuan, membudayakan kebudayaan Indonesia, serta dapat lebih mencintai keragaman dan kebudayaan Indonesia.
Baca Juga: Keindahan Objek Wisata Mata Air Senjoyo Salatiga Jawa Tengah
13 Desember 2024 16:06 WIB
13 Desember 2024 15:55 WIB
13 Desember 2024 15:49 WIB
13 Desember 2024 15:00 WIB
Berawal dari hiburan sore
Tangkapan layar rumah kosong tepi sawah yang jadi tempat pertunjukan wayang kulit viral di media sosial.
Juru kamera sekaligus pengelola akun TikTok @kiajengdalangadi24, Fauzi menceritakan, pertunjukan wayang ini awalnya merupakan hiburan bagi dia dan teman-temannya di kala sore.
Rumah kosong yang kini dijadikan lokasi pertunjukan wayang sebelumnya adalah tempat mereka sering berkumpul.
Mereka menghabiskan waktu menonton pagelaran wayang sederhana yang didalangi oleh Adi.
"Ini aslinya tempatnya pemerintah kayak gubuk, nganggo sore hari itu saya sama Mas Adi sering ke sini menikmati sore hari, anak muda nyore gitu. Si Adi dalang wayangan," ujarnya, kepada Kompas.com, Sabtu (19/10/2024).
Fauzi mengatakan, saat itu tidak ada yang menonton pertunjukan wayang selain dia dan teman-temannya.
Namun, pada minggu depannya, rumah kosong yang awalnya sepi itu mulai diramaikan oleh anak-anak kecil dan orang dewasa, bahkan ada yang merekam jalannya pertunjukan tersebut dan mengunggahnya ke TikTok.
Berangkat dari situ, Fauzi, Adi, dan Rizky berinisiatif membuat akun @kiajengdalangadi24.
Baca juga: Napak Tilas Wayang Orang